Keluarnya cairan oranye saat keputihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Cairan keputihan yang seharusnya bersifat jernih atau putih, dapat berubah menjadi oranye karena beberapa penyebab yang berbeda.
Salah satu penyebab keluarnya cairan oranye saat keputihan adalah infeksi. Infeksi jamur atau bakteri pada area vagina dapat menyebabkan perubahan warna cairan keputihan menjadi oranye. Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti gatal-gatal, bau yang tidak sedap, serta rasa tidak nyaman pada area genital.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan perubahan warna cairan keputihan menjadi oranye. Beberapa obat seperti antibiotik atau obat-obatan anti-jamur dapat mempengaruhi pH vagina dan menghasilkan cairan keputihan yang berbeda.
Selain itu, pola makan yang tidak sehat dan kurangnya asupan nutrisi juga dapat menjadi penyebab keluarnya cairan oranye saat keputihan. Kekurangan vitamin C atau zat besi dapat menyebabkan perubahan warna cairan keputihan menjadi oranye.
Untuk mengetahui penyebab pasti keluarnya cairan oranye saat keputihan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengidentifikasi penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk mencegah keluarnya cairan oranye saat keputihan, penting untuk menjaga kebersihan area genital, menghindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras, serta mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi. Selain itu, hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat dan gantilah pakaian dalam secara teratur.
Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan area genital, serta mengikuti anjuran dokter, keluarnya cairan oranye saat keputihan dapat diatasi dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan yang tidak biasa pada area genital.