Penelitian terbaru telah mengungkap dampak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) terhadap harapan hidup pria dan wanita. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga usia dewasa. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti hiperaktivitas, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka ini melibatkan ribuan partisipan yang telah didiagnosis dengan ADHD sejak usia anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan ADHD memiliki harapan hidup yang lebih rendah daripada pria tanpa gangguan tersebut. Sedangkan wanita dengan ADHD juga memiliki harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan wanita tanpa gangguan tersebut.
Peneliti menjelaskan bahwa hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kesulitan dalam mengelola perawatan kesehatan yang diperlukan untuk mengelola kondisi ADHD. Selain itu, individu dengan ADHD cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang.
Dampak lain dari ADHD terhadap harapan hidup adalah risiko tinggi terhadap gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup individu dan juga meningkatkan risiko kematian dini.
Untuk itu, penting bagi individu dengan ADHD untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat. Terapi perilaku kognitif dan obat-obatan tertentu dapat membantu mengelola gejala ADHD dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, makan makanan sehat, dan mengelola stres.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak ADHD terhadap harapan hidup, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap kondisi ini. Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental sangat penting dalam membantu individu dengan ADHD menghadapi tantangan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.