Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menbudristek), Nadiem Makarim, telah mengusulkan agar setiap provinsi di Indonesia memiliki ahli yang bertanggung jawab untuk memetakan cagar budaya di wilayahnya masing-masing.
Usulan ini dilontarkan dalam rangka menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Dengan adanya ahli cagar budaya di setiap provinsi, diharapkan pengetahuan tentang situs-situs bersejarah dan kebudayaan di Indonesia dapat semakin diperluas dan dipelihara dengan baik.
Menurut Menbudristek Nadiem Makarim, pemetaan cagar budaya ini juga penting untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya data yang lengkap dan akurat mengenai cagar budaya di setiap provinsi, maka potensi pariwisata budaya di Indonesia pun dapat lebih dikembangkan.
Selain itu, pemetaan cagar budaya juga dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pelestarian warisan budaya. Menbudristek berharap, dengan adanya ahli cagar budaya di setiap provinsi, upaya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya Indonesia dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif.
Usulan Menbudristek ini tentu harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah daerah, akademisi, maupun masyarakat luas. Dengan bersinergi dan bekerja sama, diharapkan keberadaan ahli cagar budaya di setiap provinsi dapat menjadi langkah awal dalam mengangkat martabat dan keberlangsungan warisan budaya Indonesia yang begitu berharga.