Kembuhung, kearifan lokal kurangi limbah makanan

Di tengah tren kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, masyarakat Indonesia mulai mencari cara untuk mengurangi limbah makanan. Salah satu solusi yang mulai digemari adalah dengan menerapkan konsep kembuhung, sebuah kearifan lokal yang telah lama diterapkan oleh masyarakat Indonesia.

Kembuhung merupakan praktik yang dilakukan untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang terbuang sia-sia. Para ibu rumah tangga biasanya akan memperhitungkan dengan seksama jumlah makanan yang dibutuhkan oleh keluarganya sehingga tidak ada sisa makanan yang terbuang. Jika memang ada sisa makanan, biasanya akan diolah kembali menjadi hidangan yang baru.

Salah satu contoh penerapan kembuhung adalah dengan memanfaatkan sisa nasi menjadi nasi goreng atau bubur. Selain itu, sisa sayuran juga bisa diolah menjadi tumis atau lalapan. Dengan menerapkan konsep kembuhung, masyarakat dapat mengurangi jumlah limbah makanan yang dihasilkan setiap harinya.

Selain itu, kembuhung juga dapat membantu menghemat pengeluaran rumah tangga. Dengan memanfaatkan sisa makanan, masyarakat dapat mengurangi pemborosan dan mengalokasikan uang untuk keperluan lain yang lebih penting.

Meskipun kembuhung merupakan sebuah kearifan lokal yang telah lama diterapkan oleh masyarakat Indonesia, namun praktik ini mulai dilupakan oleh generasi muda yang lebih cenderung mengandalkan makanan siap saji dan fast food. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali mengenalkan dan mempraktikkan kembuhung sebagai salah satu cara untuk mengurangi limbah makanan dan membantu menjaga lingkungan.

Dengan menerapkan konsep kembuhung, kita dapat membantu mengurangi jumlah limbah makanan yang dihasilkan setiap harinya dan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mari kita kembali menghargai dan menerapkan kearifan lokal ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

| September 11th, 2024 | Posted in kuliner |

Comments are closed.