Cap Go Meh adalah perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia sebagai penutup dari perayaan Imlek. Perayaan ini juga dikenal sebagai Festival Yuan Xiao dan merupakan salah satu perayaan terbesar yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Namun, di Indonesia, Cap Go Meh memiliki tradisi khas yang membuatnya berbeda dari perayaan serupa di negara lain.
Asal usul Cap Go Meh sendiri berasal dari legenda kuno tentang Dewi Kwan Im yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia dari bencana. Menurut legenda, Dewi Kwan Im memberikan petunjuk kepada manusia untuk merayakan perayaan Cap Go Meh dengan cara mengadakan pesta makan malam yang meriah dan menghias rumah dengan lampion-lampion cantik.
Tradisi khas Cap Go Meh di Indonesia antara lain adalah tradisi barongsai dan liong. Barongsai adalah tarian singa yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang mengenakan kostum singa berwarna-warni. Mereka menari-nari dengan gerakan yang lincah dan mengagumkan, sambil memainkan alat musik tradisional seperti gong dan drum. Liong adalah tarian naga yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang mengenakan kostum naga berwarna-warni. Mereka menari-nari dengan gerakan yang menggambarkan kekuatan dan keberanian, sambil memainkan alat musik tradisional seperti gong dan drum.
Selain itu, tradisi khas Cap Go Meh di Indonesia juga melibatkan upacara doa dan persembahan kepada leluhur. Para pemuka agama Tionghoa memimpin upacara doa di kelenteng-kelenteng terdekat, sementara masyarakat Tionghoa menyerahkan persembahan berupa bunga, buah-buahan, dan kue-kue kepada leluhur mereka.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia juga diwarnai dengan berbagai atraksi seni dan budaya lainnya, seperti pertunjukan wayang kulit, pentas musik tradisional, dan pameran seni rupa. Para pengunjung juga bisa menikmati aneka kuliner khas Tionghoa yang disajikan di berbagai gerai makanan dan restoran di sekitar lokasi perayaan.
Dengan berbagai tradisi khas dan atraksi seni yang meriah, Cap Go Meh menjadi salah satu perayaan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan keberagaman budaya, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama masyarakat Tionghoa dan masyarakat Indonesia pada umumnya.